Apa Itu Automation? Pengertian, Jenis, Manfaat & Contohnya

Automation adalah proses menggunakan teknologi untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia. Tujuan utama dari automation adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia.

Terdapat berbagai macam jenis automation, mulai dari yang sederhana seperti pengaturan jam pada mesin cuci hingga yang kompleks seperti sistem robotik yang diprogram untuk menyelesaikan tugas-tugas produksi secara otomatis.

Automation dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti industri manufaktur, transportasi, dan jasa. Misalnya, di industri manufaktur, robot dapat diprogram untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti pemasangan komponen, pengepakan produk, dan pengiriman barang.

Di bidang transportasi, sistem otomatis dapat digunakan untuk mengatur lalu lintas atau mengoperasikan kereta api tanpa kehadiran kondektur.

Selain itu, automation juga dapat diterapkan dalam bidang jasa, seperti pengolahan data, pemrosesan transaksi keuangan, dan pemrosesan pesanan.

Jenis-jenis atau Contoh Automation

Ada berbagai macam jenis automation yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang, di antaranya:

  1. Process automation: Automation yang digunakan untuk mengotomatisasi proses-proses yang ada dalam suatu sistem atau proses bisnis.
  2. Factory automation: Automation yang diterapkan dalam industri manufaktur untuk mengotomatisasi proses produksi, mulai dari pemasangan komponen hingga pengepakan produk.
  3. Building automation: Automation yang digunakan untuk mengontrol sistem-sistem dalam sebuah bangunan, seperti sistem keamanan, sistem ventilasi, dan sistem pencahayaan.
  4. Home automation: Automation yang digunakan dalam rumah untuk mengontrol sistem-sistem seperti sistem pendingin, sistem keamanan, dan sistem pencahayaan.
  5. Transport automation: Automation yang digunakan dalam transportasi, seperti sistem otomatis yang mengatur lalu lintas atau kereta api yang dioperasikan secara otomatis.
  6. Office automation: Automation yang digunakan dalam lingkungan kerja, seperti sistem pengolahan data, pemrosesan transaksi keuangan, dan pemrosesan pesanan.
  7. Medical automation: Automation yang diterapkan dalam bidang kesehatan, seperti sistem robotik yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas rumah sakit seperti mengambil obat atau mengirimkan rekam medis.
  8. Agricultural automation: Automation yang digunakan dalam pertanian, seperti sistem otomatis yang mengendalikan proses tanam, menyiram, dan menyiangi tanaman.
  9. Educational automation: Automation yang digunakan dalam bidang pendidikan, seperti sistem e-learning yang memudahkan proses belajar dan mengajar secara online.
  10. Retail automation: Automation yang diterapkan dalam bidang retail, seperti sistem yang membantu mengelola inventori, mengontrol pembayaran, dan mengelola data pelanggan.
  11. Military automation: Automation yang digunakan dalam bidang militer, seperti sistem robotik yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas perang seperti mengamankan area atau menyelidiki objek yang tidak diketahui.
  12. Environmental automation: Automation yang digunakan dalam bidang lingkungan, seperti sistem yang memonitor kualitas air atau udara dan mengelola sampah secara otomatis.
  13. Financial automation: Automation yang diterapkan dalam bidang keuangan, seperti sistem yang membantu mengelola transaksi keuangan, mengelola portofolio investasi, dan mengelola data keuangan.
  14. Legal automation: Automation yang diterapkan dalam bidang hukum, seperti sistem yang membantu mengelola dokumen hukum dan mengelola data hukum.
  15. Customer service automation: Automation yang digunakan dalam bidang pelayanan pelanggan, seperti sistem yang membantu menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis dan mengelola keluhan pelanggan.

Dengan menggunakan sistem automation, proses-proses ini dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.

 

Manfaat Automation

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan automation, di antaranya:

  1. Meningkatkan efisiensi: Automation dapat meningkatkan efisiensi bisnis dengan mengotomatisasi proses-proses yang memakan waktu dan mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia.
  2. Meningkatkan kecepatan: Sistem automation dapat bekerja lebih cepat dibandingkan manusia, sehingga dapat meningkatkan kecepatan proses dan mengurangi waktu tunggu.
  3. Meningkatkan akurasi: Sistem automation dapat bekerja dengan tingkat kesalahan yang lebih rendah dibandingkan manusia, sehingga dapat meningkatkan akurasi dan mengurangi kesalahan yang terjadi.
  4. Meningkatkan keamanan: Automation dapat membantu mengurangi kecelakaan kerja karena sistem automation dapat bekerja dengan tingkat kesalahan yang lebih rendah dibandingkan manusia.
  5. Meningkatkan produktivitas: Dengan mengotomatisasi proses-proses yang memakan waktu, automation dapat meningkatkan produktivitas bisnis dan membantu meningkatkan pendapatan.
  6. Menciptakan lapangan kerja baru: Penerapan automation dapat menciptakan lapangan kerja baru yang lebih baik, terutama bagi para pekerja yang memiliki keterampilan teknis tinggi yang diperlukan untuk mengelola dan memelihara sistem automation.
  7. Meningkatkan kualitas produk: Dengan mengotomatisasi proses produksi, automation dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan karena mengurangi kesalahan yang terjadi.
  8. Menurunkan biaya: Automation dapat menurunkan biaya bisnis dengan mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia dan meminimalkan biaya pemeliharaan yang diperlukan.

Namun, meskipun automation dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia, juga dapat menimbulkan masalah bagi para pekerja yang terkena dampaknya. Beberapa pekerja mungkin merasa khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka karena adanya automation. Oleh karena itu, penerapan automation harus dilakukan dengan hati-hati dan diimbangi dengan upaya untuk memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi para pekerja yang terkena dampaknya.

Resiko Adanya Teknologi Automation

Namun, perlu diingat bahwa penerapan automation juga memiliki beberapa resiko yang perlu dipertimbangkan. Di antaranya:

  1. Mengganggu lapangan kerja: Penerapan automation dapat mengganggu lapangan kerja bagi para pekerja yang terkena dampaknya. Beberapa pekerja mungkin merasa khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka karena adanya automation.
  2. Menurunkan tingkat upah: Penerapan automation dapat menurunkan tingkat upah bagi para pekerja yang terkena dampaknya karena adanya kelebihan tenaga kerja.
  3. Menyebabkan pengangguran: Penerapan automation dapat menyebabkan pengangguran bagi para pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka karena adanya automation.
  4. Memerlukan biaya tinggi: Penerapan automation dapat memerlukan biaya yang tinggi, terutama dalam jangka panjang.
  5. Memerlukan pemeliharaan dan perawatan: Sistem automation memerlukan pemeliharaan dan perawatan yang teratur agar dapat bekerja dengan optimal. Hal ini dapat menyebabkan biaya tambahan bagi bisnis.
  6. Menyebabkan kerusakan: Jika sistem automation tidak diperawat dengan baik, maka dapat menyebabkan kerusakan dan downtime yang merugikan bisnis.

Kesimpulan

Automation merupakan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis, namun perlu dipertimbangkan dengan hati-hati implikasi yang mungkin terjadi. Penerapan automation harus dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek seperti keamanan kerja, keselamatan kerja, dan pemeliharaan sistem yang teratur agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi bisnis dan masyarakat. Ada berbagai macam jenis automation yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang, dan setiap jenis automation memiliki manfaat dan resiko masing-masing. Untuk mengoptimalkan manfaat automation, perlu dilakukan beberapa langkah seperti memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi para pekerja yang terkena dampaknya, menetapkan mekanisme pengaman, dan menyediakan dukungan teknis yang tepat.